Senin, 11 April 2011

MANUSIA DAN PENDERITAAN


1.PENGERTIAN PENDRITAAN
Penderitaan merupakan kata yang berasal dari kata derita yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan mungkain akan di rasakan oleh semua mahluk hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar mahluk hidup tersebet sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya mahluk hidup telah diberikan tanda-tanda sebelumnya, hanya saja mampukah mahluk hidup menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? Tanda-tanda tersebut dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui tentang peristiwaa terjadinya penderitaan.

2.SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabt siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :
a. Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
b. Gamang
Gamang adalah ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan, karena ia takut akibat berada di tempat yang tinggi.
c. Kegagalan
Kegagalan adalah ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.

3.KEKALUTAN MENTAL
kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala-gejala bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
v  Nampak dalam kejiwaannya:
·         Selalu merasa cemas
·         Ketekutan yang tidak wajar
·         Gampang marah
v  Nampak dalam jasmaninya:
·         Gampang pusing
·         Demam
·         Napas sering sesak
·         Lambung terasa nyeri

Tahap-tahap gangguan kejiwaan :
ü  Gangguan  kejiwaan nampak pada gejala-gejala jasmaia maupun kejiwaan.
ü  Cara  mempertahankan diri dengan cara yang negative.
ü  Mental breakdown .

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
Ø  Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
Ø  Terjadinya konflik sosial budaya.
Ø  Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

Proses-proses kekalutan mental :
§  Agesi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali.
§  Kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan.
§  Pembatasan pada satu pola yang sama (tetap).
§  Merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
§  Menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
  • Self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
  • Menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.

Timbulnya pendritaan :
  1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
  2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan.

3.Pengaruh penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah jadi bubur”, Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup. Sikap positif itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasannya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri, anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain. Apabila sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang susah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar